Kelapa sawit pada dasarnya adalah tanaman hutan yang dibudidayakan dan memiliki respon yang baik terhadap kondisi lingkungan, seperti tanaman budidaya lainnya kelapa sawit membutuhkan keadaan lingkungan yang sesuai agar potensi produksinya dapat diperoleh secara maksimal. Kondisi iklim dan tanah merupakan faktor utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh curah hujan terhadap produktivitas kelapa sawit di PT. Sari Lembah Subur cabang dari perusahaan PT. Astra Agro Lestari, Tbk-Jakarta, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 – 10 September 2022. Penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi dan regresi. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan keeratan curah hujan terhadap hasil produksi kelapa sawit. Hasil analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh curah hujan terhadap produksi TBS kelapa sawit. Hasil tersebut dapat digunakan untuk melakukan prediksi hasil TBS kelapa sawit 1 sampai 2 tahun kedepan. Berdasarkan sistem klasifikasi menurut Schmidt dan Ferguson lokasi penelitian tergolong daerah dengan tipe iklim C, dengan wilayah daerah agak basah. Dari hasil analisis korelasi selang waktu 0 tahun (Lag 0) sebesar 0,854, selang waktu 1 tahun (Lag-1) sebesar 0,084 dan selang waktu 2 tahun (Lag-2) sebesar 0,751 terhadap jenjang 5% menunjukan hasil bahwa curah hujan tidak berpengaruh nyata atau tidak memiliki hubungan erat tehadap produksi kelapa sawit,sehingga tidak dapat dilanjutkan ke tahap uji regresi untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh curah hujan dan umur tanaman terhadap produksi kelapa sawit. Curah hujan di lokasi penelitian yang tertinggi terdapat pada tahun 2017 yaitu 3025 mm, dan curah hujan terendah terdapat pada tahun 2014 yaitu 1397 mm. Dapat disimpulkan bahwa penurunan curah hujan saat El nino menyebabkan defisit air diatas 200 mm. Defisit air yang terjadi menyebabkan penurunan produktivitas kelapa sawit pada tahun yang sama.