Pratama, Rillyan Adhitya (2023) PERBANDINGAN PENGGUNAAN ALAT UKUR TINGGI VERTEX DAN SMART MEASURE PADA ACACIA CRASSICARPA UMUR 18 BULAN. Skripsi thesis, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
SKRIPSI FULLTEXT_21359.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
COVER_21359.pdf
Download (930kB)
LEMBAR PENGESAHAN_21359.pdf
Download (637kB)
BAB I_21359.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (159kB)
BAB II_21359.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (389kB)
BAB III_21359.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (850kB)
BAB IV_21359.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB V_21359.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (149kB)
DAFTAR PUSTAKA SD LAMPIRAN_21359.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (859kB)
TELAAH PERSETUJUAN PUBLIKASI_21359.pdf
Download (1MB)
JURNAL JOM_21359.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (177kB)
HASIL CEK PLAGIASI JURNAL(TURNITIN)_21359.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Pengukuran tinggi menggunakan vertex memiliki kekurangan yaitu sulit terhubung ke transponder pada saat pengukuran dan juga harganya relatif mahal. Saat ini tersedia sebuah aplikasi pengukuran tinggi Smart Measure pada ponsel android. Di sisi lain terdapat model hubungan tinggi dengan diameter setinggi dada yang dapat digunakan untuk menaksir tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persamaan regresi model penaksir tinggi (H) berdasarkan diameter setinggi dada (DBH), perbandingan tinggi yang diukur menggunakan vertex, smart measure dan, hasil taksiran tinggi, mengetahui perbandingan waktu ukur dari alat vertex dan smart measure. Penelitian ini dilakukan pada tegakan Acacia crassicarpa (Acra) kompartemen MRE L032 dan L033, sektor Teluk Meranti, PT RAPP. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Systematic Random Sampling, IS 1%, plot berbentuk lingkaran dengan luas 0,04 ha, dengan jarak antar plot 200 m sehingga seluruhnya terdapat 14 plot. Karakteristik yang diukur adalah tinggi (H), diameter setinggi dada (DBH) dan waktu pengukuran. Model penaksir tinggi berdasarkan diameter setinggi dada diperoleh melalui analisis regresi linear sederhana. Perbandingan tinggi dilakukan menggunakan analisis RAL, sedangkan studi waktu total pengukuran dibandingkan meenggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan rerata tinggi yang diukur menggunakan vertex adalah 11,29 m, smart measure adalah 11,61 m dan hasil penaksiran 11,29 m. Hubungan antara H-DBH dapat dimodelkan dengan model linear sederhana. Persamaan penaksir tinggi adalah H = 4,000 + 0,763DBH. Waktu yang dibutuhkan untuk pengukuran menggunakan smart measure rata-rata lebih cepat 7,35 menit daripada menggunakan vertex.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 21359; Agroforetech |
Uncontrolled Keywords: | Penaksir Tinggi; Pengukuran; Smart Measure; Taksiran Tinggi |
Subjects: | Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
Divisions: | INSTIPER > Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
Depositing User: | Unnamed user with email library@instiperjogja.ac.id |
Date Deposited: | 30 Oct 2024 06:13 |
Last Modified: | 30 Oct 2024 06:13 |
URI: | http://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/2340 |