Ekstraksi adalah proses pengangkutan kayu yang terdapat di dalam areal tebang menuju ke tempat pengumpulan kayu (Tpn) yang nantinya akan dikirimkan menuju pabrik dan dijadikan bahan baku untuk pembuatan pulp and paper. Permasalahan yang sering di alami adalah terdapat perbedaan produktivitas pada tiap kelas jarak dan kelas topografinya sehingga terjadi kesulitan dalam pengambilan keputusan kegiatan penyaradan yang tepat. Penelitian ini bertujuan agar dapat menjadi pertimbangan di kelas jarak dan topografi manakah penyaradan yang paling baik produktivitasnya. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian Eksperimen dengan 2 faktor, yaitu faktor topografi dengan 3 aras (Flat, Moderate,dan Steep) dan faktor jarak sarad (50m, 100m, dan 150m). Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 5 kali. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih adalah kompartemen tertentu yang terdapat kegiatan pemanenan dengan sistem full mekanis yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap percobaan faktorial dengan perlakuan topografi (Flat, Moderate, dan Steep) dan jarak (50 meter, 100 meter, dan 150 meter) dengan uji lanjut DMRT dan parameter yang diamati yaitu produktivitas dan biaya operasional penyaradan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan produktivitas secara nyata antar perlakuan topografi dan perlakuan jarak yang mana produktivitas paling baik didapatkan pada kelas jarak 50 meter topografi flat yaitu sebesar 40,84 m³/jam dan produktivitas paling rendah adalah pada kelas jarak 150 meter topografi steep sebesar 17,41 m³/jam. Panjang jalur sarad sangat berpengaruh nyata pada kegiatan ekstraksi.