Erari, Richie (2024) UJI EFEKTIFITAS NOZZLE ALAT PENGENDALI GULMA TERHADAP HASIL PENGENDALIAN GULMA DI BAWAH TEGAKAN Eucalyptus pellita UMUR 4 TAHUN. Skripsi thesis, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT_21898.pdf
Download (245kB)
SKRIPSI FULLTEXT_21898.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
COVER SAMPAI INTISARI_21898.pdf
Download (840kB)
LEMBAR PENGESAHAN_21898.pdf
Download (224kB)
BAB 1_21898.pdf
Download (342kB)
BAB 2_21898.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (300kB)
BAB 3_21898.pdf
Restricted to Registered users only
Download (499kB)
BAB 4_21898.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (758kB)
BAB 5_21898.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (239kB)
BAB 6 KESIMPULAN_21898.pdf
Download (220kB)
Formulir Telaah dan Persetujuan Publikasi Artikel_21898.pdf
Download (305kB)
Turnitin_21898.pdf
Download (2MB)
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN_21898.pdf
Download (1MB)
Abstract
Salah satu yang menghambat dalam pengelolaan HTI adalah gulma karena gulma dapat bersaing dengan tanaman utama dan merugikan tanaman utama. Oleh karena itu, pengendalian gulma perlu dilakukan dengan menggunakan metode kimia yaitu herbisida. Penelitian ini berlokasi di Estate Logas, PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau untuk menguji pengaruh jenis nozzle dengan larutan herbisida yang berbeda-beda terhadap pengendalian gulma.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 2 faktor perlakuan yaitu jenis nozzle dan konsentrasi larutan herbisida. Jenis nozzle terdiri atas nozzle SFA kuning dan nozzle Hollowcone blue dengan berbagai larutan konsentrasi herbisida yaitu konsentrasi 1,0%, 1,5% dan 2,0%. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 2 x 3 = 6 kombinasi perlakuan yang menggunakan 3 ulangan sehingga diperoleh 2 x 3 x 3 = 18 contoh uji. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varians dan uji lanjut dengan Least Significant Difference. Parameter yang diamati dalam penelitian adalah jenis dan jumlah gulma sebelum aplikasi herbisida, persentase penurnan kerapatan gulma, persentase mortalitas gulma (%) dan waktu mulai kematian gulma (hari ke-) sesudah aplikasi herbisida.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis gulma yang dijumpai di bawah tegakan Eucalyptus pellita yaitu gulma senduduk berbulu (Clidemia hirta) dengan jumlah 41 gulma dengan kerapatan 189,83 gulma/hektar, gulma paku sejati (Polypodiophyta) dengan jumlah 33 gulma dengan kerapatan 148,16 gulma/hektar, gulma rumput teki (Cyperus rotundus) dengan jumlah 15 gulma dengan kerapatan 64,82 gulma/hektar dan gulma akasia (Acacia mangium) dengan jumlah 40 gulma dengan kerapatan 180,57 gulma/hektar. Setelah aplikasi herbisida rata-rata penurunan kerapatan gulma sebesar 68,47%. Jenis konsentrasi larutan berpengaruh nyata terhadap persentase penurunan kerapatan dan mortalitas gulma. Jenis konsentrasi larutan 2,0% menghasilkan persentase dan mortalitas gulma yang lebih tinggi dibandingkan konsentrasi 1,5% dan 1,0% yaitu masing-masing sebesar 68,90% dan 82,67%. Gulma yang diperlakukan dengan jenis nozzle SFA kuning dengan konsentrasi larutan 2% mulai mengalami rata-rata kematian pada hari ke-5 setelah penyemprotan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 21898. PUBLISH JURNAL DI WANATROPIKA |
Uncontrolled Keywords: | HTI, Gulma, Herbisida, Nozzle, Penurunan Kerapatan, Persentase Mortalitas |
Subjects: | Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
Divisions: | INSTIPER > Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
Depositing User: | Richie Erari |
Date Deposited: | 26 Mar 2024 03:04 |
Last Modified: | 12 Jul 2024 03:23 |
URI: | http://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/675 |