Pasir dan lempung adalah dua jenis media tanam yang digunakan dalam pembibitan kelapa sawit pada tahap persemaian utama. Pasir memiliki kemampuan drainase yang baik, memungkinkan air cepat mengalir keluar dari media tanam dan mencegah genangan yang dapat menyebabkan pembusukan akar. Sebaliknya, lempung kaya akan nutrisi dan memiliki kemampuan menahan air yang lebih baik, sehingga menyediakan kelembaban yang diperlukan untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit. Data dikumpulkan melalui metode eksplorasi, yaitu dengan melakukan pengamatan atau pengambilan sampel langsung di lokasi penelitian. Parameter yang diukur meliputi kombinasi dosis pupuk NPK serta variabel seperti pertumbuhan tinggi batang, diameter daun, berat tajuk segar, berat segar akar, berat tajuk kering, dan berat kering akar. Penelitian ini dilakukan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP-2) Institut Pertanian Stiper Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi signifikan antara perlakuan dosis pupuk dan media tanam terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Selain itu, komposisi media tanam (pasir, lempung, dan campuran) tidak mempengaruhi pertumbuhan bibit kelapa sawit di persemaian utama. Namun, perlakuan dengan dosis pupuk NPK sebesar 35,5 g memberikan pertumbuhan bibit kelapa sawit yang lebih baik di persemaian utama dibandingkan dengan dosis 142 g.

Kata kunci : Media Tanaman, Dosis Pupuk NPK, Pertumbuhan Bibit, kelapa sawit, main nursery