Ekowisata adalah perjalanan bertanggung jawab yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan, mengurangi konsekuensi lingkungan yang negatif, dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat lokal. Bambu merupakan tanaman yang sangat bermanfaat bagi kehidupan ekonomi masyarakat, salah satunya berada di Ekowisata Hutan Bambu di Dusun Wisata Turgo Merapi, Sleman, Yogyakarta. Keberadaan ekowisata dapat dijadikan objek penelitian untuk mengevaluasi persepsi masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan ekowisata tersebut. Penelitian bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh ekowisata tersebut terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Perolehan data primer berasal dari metode kuesioner dan wawancara. Perolehan data sekunder berasal dari pihak pengelola Ekowisata Hutan Bambu di Dusun Wisata Turgo berupa peta lokasi objek wisata. Pengambilan sampel menggunakan teknik Kuota Sampling dengan kisaran radius 500m dari lokasi. Responden yang dipilih berjumlah 50orang dengan rentan usia antara 15-80 tahun. Data umum responden yang diambil berupa nama, jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan terakhir. Hasil pengamatan menunjukkan tingkat dominasi responden berada pada responden laki-laki sebanyak 62% dengan usia yang mendominasi 15–30tahun (40%). Sedangkan pekerjaan didominasi oleh wiraswasta (32%) dan pendidikan terakhir terbanyak yaitu SMA sebanyak 40%. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa masyarakat sangat setuju akan keberadaan Dusun Wisata Turgo (skor 4,1), penyediaan lapangan pekerjaan lokal pada sektor ekowisata di Dusun Wisata Turgo (skor 3,9), dan pentingnya peran masyarakat dalam mengembangkan Dusun Wisata Turgo (skor 4,4), serta masyarakat juga sangat adanya dukungan pemerintah terhadap keberadaan Dusun Wisata Turgo (skor 3,8). Kemudian masyarakat setuju terhadap keberadaaan pengunjung di lokasi ESM (skor 3,4) terhadap keberadaan Dusun Wisata Turgo.