Penelitian ini dilakukan di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Rantai pemasaran bawang merah yang panjang dan selisih harga ditingkat pelaku pemasaran menyebabkan para petani mendapatkan harga yang tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola saluran pemasaran, margin pemasaran dan efisiensi pemasaran usahatani bawang. Sampel petani dan pedagang diambil dengan menggunakan metode snowball sampling maka teridentifikasi sebanyak 25 petani, 3 pedagang pengepul, 3 pedagang besar dan 3 Pedagang kecil. Pola pemasaran disajikan secara deskriptif sedangkan margin dan efisien pemasaran dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Selopamioro menggunakan 2 saluran untuk memasarkan hasil panen bawang merah yaitu, Saluran I: Petani - Pedagang Pengepul - Pedagang Besar - Pedagang Kecil - Konsumen dan Saluran II : Petani - Pedagang Pengepul - Pedagang Besar - Konsumen. Efisiensi pemasaran di Desa Selopamioro sudah efisien, yang paling efisien adalah saluran pemasaran ll sebesar 2,84% untuk nilai efisiensi saluran pemasaran I sebesar 2,92%. Margin pemasaran di saluran I sebesar 21.500 Rp/Kg dan untuk saluran II sebesar 16.500 Rp/Kg. Nilai Farmer's sharenya sudah efisien dengan nilai saluran I sebesar 48,81 % dan saluran ll sebesar 55,41%.