Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla pada sektor perkebunan kelapa sawit saat ini tengah menjadi sorotan pemerintah. Oleh karena itu perusahaan kelapa sawit perlu melakukan identifikasi areal rawan kebakaran sebagai sarana pencegahan dan pengendalian Karhutla berbasis Geographic Information System (GIS). Salah satu perusahaan yang terdeteksi memiliki sebaran hotspot tinggi adalah PT Sumber Indahperkasa - Sungai Buaya Estate (SBYE). Banyaknya hotspot yang terdeteksi dan kasus kebakaran lahan yang cukup banyak di tahun 2023 membuat penulis tergugah untuk membantu perusahaan dalam upaya pencegahan Karhutla. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sebaran hotspot di perkebunan kelapa sawit PT Sumber Indahperkasa – Sungai Buaya Estate (SBYE) pada tahun 2020-2023 dan (2) melakukan pemetaan areal rawan kebakaran di kawasan PT Sumber Indahperkasa – Sungai Buaya Estate sebagai sarana pencegahan karhutla (3) Penggunaan peta identifikasi areal rawan kebakaran dalam Avenza Maps. Dalam penelitian penulis menggunakan metode analisa data deskriptif kualitatif, di mana lokasi yang padat hotspot/ kebakaran lahan dikategorikan sebagai areal rawan Karhutla. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tahun 2023 merupakan tahun dengan jumlah deteksi hotspot tertinggi sebanyak 232 titik dengan 101 titik terverifikasi kebakaran lahan (< 500 m dari areal kebun) dan 47 kejadian kebakaran lahan di dalam areal kebun (2) lokasi rawan kebakaran di kebun SBYE berada pada areal replanting disusul dengan areal gambut yang berada di kebun plasma masyarakat, (3) tersedianya peta lokasi areal rawan kebakaran lahan ke dalam Avenza Maps dapat digunakan sebagai sarana pencegahan kebakaran lahan dalam penentuan titik penjagaan/patroli pencegahan karhutla.