Penelitian ini menganalisis kemitraan plasma antara PT. Asian Agri dan petani, dengan fokus pada sistem bagi hasil dan konflik yang muncul. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi realisasi sistem bagi hasil dan mengidentifikasi konflik yang terjadi. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pengumpulan data primer dan sekunder dari 40 responden di Desa Sei Dadap. Hasil menunjukkan bahwa sistem bagi hasil berjalan baik dengan proporsi 60:40, yang dianggap menguntungkan bagi petani. PT. Asian Agri aktif memberikan pelatihan, pembinaan, serta bantuan sarana produksi seperti bibit dan pupuk, yang mendukung keberhasilan petani plasma. Namun, konflik yang muncul meliputi keterlambatan bantuan, selisih paham dalam perhitungan Tandan Buah Segar (TBS), fluktuasi harga TBS, dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan koperasi. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya transparansi dalam produksi untuk mengurangi konflik dan meningkatkan kepercayaan petani, serta perlunya peningkatan pelatihan dalam manajemen lahan dan adaptasi teknologi. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan kemitraan yang lebih berkelanjutan di sektor pertanian