Buncis dalam Bahasa latin yaitu Phaseolus Vulgaris L. Faktor yang meyebabkan rendahnya produksi buncis yaitu kualitas tanah yang menurun akibat terlalu banyak pupuk anorganik yang masuk, dan kurangnya penerapan teknologi dalam budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan komposisi media tanam, untuk mengetahui dosis pupuk NPK dan untuk mengetahui interaksi antara media tanam dengan pupuk NPK terhadap nilai dan hasil tanaman buncis. Penelitian di lakukan di Kebun Pendidikan dan Penelitian Institut Pertanian Yogyakarta yang terletak di Dusun Sempuh, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngeplak, Kabupaten Sleman. Penelitiaan di mulai bulan Maret – September 2023 dengan menggunakan rancangan faktorial yang di susun dalam rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor yang terdiri dari 3 aras yaitu M1 tanah, M2 tanah : pupuk kandang (1:1), M3 tanah : pupuk kandang (2:1), faktor kedua N1 8 g, N2 10g, N3 12 g dengan 9 kombinasi dan 4 kali ulangan dengan 36 tanaman. Hasil penelitian di uji menggunakan analisis ANOVA dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada dosis NPK terhadap parameter tinggi tanaman dan jumlah polong, sedangkan untuk parameter jumlah daun, berat polong dan produksi buncis per hektar tidak ada pengaruh nyata, perbandingan komposisi media tanam tanah:pupuk kandang (1:1) meningkatkan parameter yaitu jumlah daun, berat polong dan produksi buncis per hektar, dosis pupuk NPK 12 g meningkatkan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat polong dan produksi buncis per hektar.