Pemerintah Indonesia mengambil tindakan penetapan standar penting yang memastikan pertumbuhan industri kelapa sawit yang berkelanjutan yang di sebut Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Indikator yang mempengaruhi persepsi pekebun mengenai budidaya kelapa sawit sesuai Good Agriculture Practices (GAP) di Kecamatan Menthobi Raya, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode yang digunakan dalam menentukan lokasi penelitian adalah metode purosive sampling yang dilakukan secara sengaja dengan alasan di Kecamatan Menthobi Raya mayoritas masyarakat bermata pencarian sebagai pekebun kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2024. Metode yang digunakan pada penentuan sampel yaitu metode purposive sampling, pengambilan sampel dilakukan pada petani yang memiliki lahan minimal 3 ha, petani mengetahui cara budidaya kelapa sawit dan memiliki kepemilikan lahan secara pribadi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Dalam menganalisis data untuk menjawab pertanyaan menggunakan analisis data Skala likert (Likert scale). Hasil penelitian menunjukkan indikator yang mempengaruhi persepsi yaitu pengetahuan, pekebun menyatakan tahu terkait cara budidaya yang baik dan benar, namun pekebun tidak melakukan hal tersebut dikarenakan usia pekebun yang sudah tidak produktif yaitu >51 tahun meskipun tingkat pendidikan tinggi yaitu SMA
Kata Kunci : Good Agrucuture Practies (GAP), Kelapa Sawit, Persepsi.