Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik produksi dan nilai finansial Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa madu hutan Sialang di Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan. Penelitian ini dilakukan pada 13 April sampai 16 Mei 2023, berlokasi di kawasan hutan Kelurahan Pelalawan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara untuk mengumpulkan seluruh data, mendokumentasikan seluruh kegiatan dan observasi langsung di lapangan untuk melihat situasi objek yang diteliti. Pola hubungan yang dijalin antara Pemilik Usaha Madu Hutan Sialang dengan Kelompok Pemanen Madu Hutan Sialang adalah kemitraan yang merupakan suatu hubungan yang memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan dan sumber daya dan disepakati oleh kedua belah pihak. Pemanenan madu hutan Sialang di Kelurahan Pelalawan dilakukan dengan cara tradisional yang berlandaskan budaya dan adat istiadat dan proses pemanen dimulai dari survei lokasi tempat sarang lebah bersarang di pohon Sialang, persiapan alat sebelum pemanenan, proses pemanenan, dan terakhir pasca panen. Pemanfaatan madu hutan Sialang dilakukan melalui pemasaran secara langsung kepada masyarakat Kabupaten Pelalawan maupun dari luar Kabupaten Pelalawan. Hasil produksi madu hutan Sialang yang dihasilkan dalam satu tahun yakni sebesar 1.800kg/3 kali panen. Harga madu dipasaran sebesar Rp100.000,00/kg madu. Nilai finansial yang diperoleh Pemilik Usaha Madu Hutan Sialang dalam satu tahun yaitu sebesar Rp75.405.200,00., sementara pendapatan yang diperoleh Kelompok Pemanen Madu Hutan Sialang dalam satu tahun yaitu sebesar Rp87.014.000,00.