Peta foto udara menggunakan pesawat udara tanpa awak di perkebunan kelapa sawit umumnya digunakan untuk menghitung jumlah pokok tanaman kelapa sawit. Seiring dengan semakin berkembangnya sensor penginderaan jauh, resolusi data yang dihasilkan pun menjadi semakin tinggi, sehingga dapat memperluas pemanfaatan data penginderaan jauh tersebut. Salah satunya adalah pemanfaatan data penginderaan jauh multispektral yang diambil dengan wahana pesawat udara tanpa awak untuk menganalisis produktivitas tanaman kelapa sawit melalui pendekatan luas kanopi dan indeks vegetasi di tiap ancak panen yang diamati.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Variabel bebas yang digunakan adalah luas kanopi, nilai NDVI dan nilai NDRE pada masing-masing ancak panen yang diperoleh dari hasil pemrosesan data foto udara multispektral pada blok dengan tahun tanam 2017. Sementara variabel terikat yang diamati adalah produksi TBS pada masing-masing ancak panen yang diperoleh dari kegiatan pengukuran lapangan dari 4 kali rotasi panen. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan parameter analisis adalah nilai koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (R²). NDRE merupakan variabel yang mempunyai tingkat korelasi paling kuat dibandingkan variabel bebas lainnya, ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi antara variabel NDVI, NDRE dan Luas Kanopi terhadap variabel Produksi Kelapa Sawit berturut-turut adalah 0,733, 0,797 dan 0,757. Model berupa persamaan linier yang dihasilkan secara baik menggambarkan variasi variabel dependen luas kanopi, nilai indeks vegetasi NDVI dan nilai indeks vegetasi NDRE terhadap produksi TBS, ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi (R²) untuk semua variabel bebas lebih besar dari 0,50. Persamaan linier NDRE terhadap produksi TBS adalah y = 3621,9x – 1153,8 (R2=63,5%), persamaan linier luas kanopi terhadap produksi TBS adalah y = 0,5479x – 717,08 (R2= 57,3%), dan persamaan linier NDVI terhadap produksi TBS adalah y = 11,639x – 9709 (R2=53,7%).