Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi industri pertanian. Kelembaban tanah merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Kelembaban tanah dapat mempengaruhi kehidupan biologis di dalam tanah seperti Patogen tanah, tanaman inang dan mikroorganisme tanah lainnya. Kelembaban tanah yang tinggi dapat menyebabkan Pythium sp. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu alat monitoring yang memudahkan dalam pengukuran kelembaban tanah, salah satunya menggunakan sensor. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana 1merancang dan membuat alat ukur kelembaban tanah dengan data kontinyu dan tersimpan, 2menguji kalibrasi dan tingkat akurasi pengukuran kelembaban tanah menggunakan sensor dan dibandingkan dengan pengukuran secara gravemetri (Manual), 3mengaplikasikan alat ukur kelembaban tanah di sekitar piringan tanaman kelapa sawit. Metode pada penelitian ini menggunakan metode gravimetri dan pada penelitian dan pembuatan Alat ukur kelembaban tanah ini terbagi menjadi tujuh tahapan. Tujuh tahapan tersebut adalah tahap persiapan, tahap perancangan, tahap perancangan perangkat keras, tahap perancangan perangkat lunak, tahap perakitan komponen, tahap pemrograman, lalu tahap pengujian alat terbagi menjadi tiga yaitu uji fungsional komponen, uji operasi, dan uji kalibrasi alat. Hasil dari penelitian ini alat ukur kelengasan tanah ini mampu mengukur dan menyimpan data pada memory SD Card selama 31 hari atau lebih. Alat ini memiliki keakurasian yang tinggi dan linier karena memiliki pembacaan kelengasan tanah dengan selisih paling besar 0,98% serta memiliki korelasi sebesar 0,6492 dengan metode gravimetri. Pengaplikasian alat ukur kelembaban tanah berhasil di lakukan pada area tanaman kelapa sawit.