Hidayat, Muhammad Nur (2023) APLIKASI PENGGUNAAN FERMENTASI AIR KELAPA SEBAGAI BAHAN CAMPURAN HERBISIDA GLIFOSAT DENGAN KNAPSACK SPRAYER UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA LAHAN KELAPA SAWIT. Skripsi thesis, Institut Peratanian Stiper Yogyakarta.
FULLTEXT_20311.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
COVER-INTISARI_20311.pdf
Download (475kB)
LEMBAR PENGESAHAN_20311.pdf
Download (63kB)
BAB I_20311.pdf
Download (192kB)
BAB II_20311.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (207kB)
BAB III_20311.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (439kB)
BAB IV_20311.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB V_20311.pdf
Download (186kB)
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN_20311.pdf
Download (871kB)
FORMULIR TELAAH DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI_20311.pdf
Download (754kB)
JURNAL_20311.pdf
Download (545kB)
HASIL CEK PLAGIASI JURNAL (TURNITIN)_20311.pdf
Download (1MB)
Abstract
Pengendalian gulma adalah sebuah praktik menghentikan persaingan antara tanaman pertanian dengan tanaman liar. Metode yang paling umum digunakan adalah dengan cara menggunakan herbisida. Ada banyak jenis herbisida salah satunya adalah herbisida glifosat berbahan aktif roundoup. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis biaya dan tingkat kematian gulma menggunakan dua cairan berbeda yaitu herbisida glifosat dan herbisida campuran.Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit milik pribadi dengan lokasi di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Tapung, Kabupaen Kampar, Provinsi Riau.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematian gulma dengan menggunakan herbisida glifosat dan herbisida campuran hasil dari fermentasi air kelapa, serta mendapatkan total biaya yang dikeluarkan untuk mengendalikan gulma di lahan perkebunan kelapa sawit dengan membandingkan herbisida glifosat dan herbisida campuran.Biaya untuk herbisida gilifosat didapatkan nilai sebesar Rp 260.000,00/ha, sedangkan herbisida campuran sebesar Rp 130.000,00/ha. Untuk biaya operasi pengendalian gulma per hektar didapatkan nilai pada herbisida gilifosfat Rp 260.061,884/ha, sedangkan herbisida campuran sebesar Rp 130.063,187/ha. Pada hari-10 gulma pada penyemprotan dengan cairan herbisida glifosat telah mengalami mati total, sedangkan pada cairan herbisida campuran mengalami mati total pada hari ke-13, pertumbuhan gulma lebih cepat tumbuh pada penyemprotan menggunakan cairan herbisida glifosat, untuk pengendalian gulma lebih efektif menggunakan herbisida campuran karena tinggat pertumbuhan gulma yang lebih lambat dibandingkan herbisida glifosat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 20311; tidak publish jurnal |
Uncontrolled Keywords: | herbisida glifosat, herbisida campuran, gulma, biaya |
Subjects: | Fakultas Teknologi Pertanian > Program Studi Teknik Pertanian |
Divisions: | INSTIPER > Fakultas Teknologi Pertanian > Program Studi Teknik Pertanian |
Depositing User: | Magang Instiper |
Date Deposited: | 09 Oct 2024 04:01 |
Last Modified: | 10 Oct 2024 04:13 |
URI: | http://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/1912 |