Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend dan perkembangan luas areal tanam teh, produksi, produktivitas, konsumsi, harga teh dan harga kopi, ekspor dan impor. Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor teh Indonesia. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kuantitatif. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder (time series) dari tahun 2007 sampai tahun 2022 yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari BPS (Badan Pusat Statistik), Bank Indonesia, Direktorat Jendral Perkebunan dan Pusat Sistem Informasi Pertanian serta literatur-literatur lain yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Trend (Least Square) dan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa Indonesia memiliki luas areal tanam yang berkurang setiap tahunnya dikarenakan alih fungsi lahan dengan tingkat produksi teh yang juga cenderung menurun. Namun produktivitas teh masih ke arah nilai positif. Sedangkan konsumsi teh Indonesia menurun disebabkan pola hidup masyarakat yang berubah serta varian olahan minuman yang semakin berkembang. Harga teh Indonesia dan harga kopi sebagai subtitusi cenderung fluktuatif dan cenderung meningkat setiap tahunnya, kenaikan harga disebabkan permintaan pasar yang semakin meningkat. Trend perkembangan ekspor menuju ke arah negatif , hal ini disebabkan luas areal dan produksi menurun setiap tahunnya. Trend impor menuju ke arah positif, hal ini disebabkan perubahan selera konsumen. Variabel produksi tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor teh Indonesia karena setiap negara tujuan ekspor memiliki standar mutu dan kebutuhan volume teh yang berbeda. Variabel harga teh lokal tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor disebabkan ika harga teh lokal menurun tidak selalu volume ekspor akan meningkat. Variabel kurs berpengaruh signifikan terhadap ekspor teh Indonesia karena ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar maka volume ekspor akan meningkat. Hal ini karna harga komoditi dalam negeri akan jadi lebih murah untuk pembeli luar negeri. Variabel produksi tidak berpengaruh signifikan terhadap impor, hal ini menunjukkan jika produksi dalam negeri tidak berpengaruh terhadap impor karena adanya perubahan selera konsumen. Variabel harga teh Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan impor teh karena apabila harga teh lokal mengalami kenaikan maka diperlukan impor teh dari negara lain yang harganya jauh lebih murah dibandingkan harga domestik. Jika harga teh Indonesia naik maka pembeli dapat memilih barang subtitusi seperti kopi. Variabel kurs berpengaruh signifikan terhadap impor teh Indonesia hal ini disebabkan karena jika nilai tukar rupiah terhadap dollar tinggi maka harga teh luar akan lebih murah sehingga Indonesia mampu untuk membeli teh luar negeri dengan jumlah yang lebih banyak.