Penelitian ini dilakukan di PG Trangkil, Desa Trangkil, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Kemitraan antara PG Trangkil dengan petani tebu terjadi pada saat PG kekurangan bahan baku sedangkan petani tidak memiliki jaminan pasar dan jaminan pengelolaan lahan, PG Trangkil selaku pengelola menyelenggarakan sistem kemitraan antara petani dengan perusahaan dengan tujuan saling menguntungkan dan sejahtera bersama dan untuk membantu memecahkan masalah ketimpangan kesempatan usaha dan ketimpangan pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan dalam membentuk pola kemitraan antara petani tebu dengan PG. Trangkil dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan antara petani tebu dan PG Trangkil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan dalam membentuk kontrak kemitraan antara PG Trangkil dengan petani tebu dimulai dari proses pendaftaran, survei lahan, kesepakatan kontrak sampai pembuatan nomor register (SPTA). Dalam melakukan kontrak kemitraan berjalan dengan baik sesuai aturan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan antara petani tebu dengan PG Trangkil adalah terpenuhinya hak dan kewajiban masing-masing, antara lain penyediaan sarana produksi, pinjaman kredit, ketepatan waktu pembayaran, ketepatan jadwal timbang dan jaminan produksi. Berdasarkan tingkat kepercayaan, petani merasa puas dalam menjalankan kemitraan sesuai kesepakatan kontrak.