Putriyani, Marsella (2023) PRODUKSI SERASAH MANGROVE DI PANTAI BAROS KABUPATEN BANTUL. Skripsi thesis, INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA.
SKRIPSI FULLTEXT_22018.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
COVER-ABSTRAK_22018.pdf
Download (386kB)
LEMBAR PENGESAHAN_22018.pdf
Download (46kB)
BAB I_22018.pdf
Download (139kB)
BAB II_22018.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (703kB)
BAB III_22018.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (234kB)
BAB IV_22018.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (671kB)
BAB V_22018.pdf
Download (129kB)
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN_22018.pdf
Download (1MB)
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT_22018.pdf
Download (637kB)
Formulir Telaah dan Persetujuan Publikasi Artikel_22018.pdf
Download (52kB)
Turnitin_22018.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
HASIL CEK TURNITIN JURNAL_22018.pdf
Download (2MB)
Abstract
Hutan Mangrove Baros merupakan kawasan konservasi di sepanjang pesisir pantai Baros dan muara Sungai Opak, yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Jenis vegetasi yang dominan di sini adalah Avicennia dan Rhizophora, yang terletak di zona mangrove terluar. Produksi serasah mangrove berperan penting dalam menyediakan nutrisi penting bagi lingkungan perairan di sekitarnya, karena memfasilitasi perpindahan bahan organik ke tanah. Produksi serasah berfungsi sebagai ukuran produktivitas, sebagai kontribusi terhadap sistem muara. Namun, peningkatan populasi di Dusun Baros menyebabkan konversi lahan untuk pemukiman dan pertanian, yang mengancam lingkungan mangrove. Penelitian bertujuan mengetahui produksi serasah yang terkait dengan jenis mangrove di Pantai Baros. Penelitian dilakukan dengan meletakkan 3 petak ukur pada setiap jenis mangrove yaitu Avicennia dan Rhizophora. Setelah itu dihitung kerapatan pada setiap petak ukur dan mempasang 3 buah litter trap pada masing-masing petak ukur sebagai sampel kerapatan vegetasi mangrove. Pengambilan serasah mangrove dilakukan setiap 7 hari sekali selama 28 hari. Bobot basah dari masing-masing komponen serasah dimasukkan ke dalam plastik dan diberi label, kemudian dibawa ke laboratorium untuk mengetahui bobot keringnya. Selanjutnya serasah yang dikumpulkan, dioven sampai beratnya konstan dengan suhu 85º C. Pengujian untuk mengetahui berat kering produksi serasah diuji menggunaan uji-t dan RAL. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan Avicennia yaitu 700 pohon/ha dan 1000 pohon/ha secara signifikan memengaruhi produksi serasah, sementara kepadatan Rhizophora yaitu 500 pohon/ha, 900 pohon/ha dan 1000 pohon/ha belum menunjukkan berpengaruh nyata terhadap produksi sersah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 22018; Wana Tropika |
Uncontrolled Keywords: | avicennia; mangrove; produksi serasah; rhizophora |
Subjects: | Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
Divisions: | INSTIPER > Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
Depositing User: | Marsella Putriyani |
Date Deposited: | 18 Oct 2024 06:58 |
Last Modified: | 22 Oct 2024 01:20 |
URI: | http://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/2111 |