Hasil pengolahan minyak kelapa sawit menghasilkan hasil samping berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang mempunyai banyak manfaat. TKKS ekstra diaplikasikan di perkebunan kelapa sawit sebagai tambahan atau alternatif dalam upaya pencegahan penumpukan limbah di pabrik kelapa sawit (Mill) agar pabrik tetap dapat beroperasi. Selain dari faktor keberhasilan penyerbukan, produktivitas kelapa sawit dipengaruhi oleh terpenuhi atau tidaknya unsur hara yang diperlukan tanaman untuk memperoleh produksi yang optimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan produktivitas kelapa sawit antara areal aplikasi TKKS ekstra dengan areal tanpa aplikasi serta membandingkan pengaruh aplikasi TKKS ekstra dengan lahan tanpa aplikasi terhadap karakter agronomi tanaman kelapa sawit tua. Penelitian ini menggunakan metode survei agronomi dengan memilih 4 blok sampel penelitian yang diaplikasikan TKKS ekstra dengan blok yang tidak diaplikasikan. Pada setiap blok diambil 33 tanaman sampel secara acak kelompok, sehingga jumlah pokok sampel ada 66 pokok untuk 2 blok yang tidak diaplikasikan TKKS ekstra dan 66 pokok sampel untuk 2 blok yang tidak diaplikasikan TKKS ekstra. Data yang diambil merupakan data primer (karakter agronomi) dan data sekunder (produksi). Data karakter agronomi, produktivitas, BJR, dan jumlah tandan yang didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan uji t pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi TKKS ekstra tidak menunjukkan pengaruh beda nyata terhadap produktivitasnya namun mampu mengimbangi produksi pada tanaman kelapa sawit tua dengan dosis pupuk anorganik yang lebih rendah khususnya di usia tanam 28 tahun. Karakter agronomi pada lahan aplikasi TKKS ekstra tidak menunjukkan pengaruh beda nyata terhadap lahan tanpa aplikasi pada pengamatan tinggi pohon, lingkar batang, panjang pelepah, tebal petiole dan lebar petiole namun menunjukkan adanya pengaruh berbeda nyata pada parameter jumlah pelepah.