Tandan Buah Segar (TBS) yang diolah dipabrik kelapa sawit umumnya dengan tingkat kematangan dan dimensi dalam fraksi matang. Namun, TBS yan diolah beraneka ragam fraksi maupun dimensinya, hal ini mengakibatkan pada Oil losses di brondolan pada janjang kosong. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan antara diameter TBS, berat TBS, waktu bantingan, dan jumlah bantingan terhadap oil losses di brondolan pada janjang kosong tingkat kematangan kategori buah kurang matang, matang dan lewat matang. Metode digunakan rancang ancak lengkap kuantitatif deskriptif, data disajikan secara grafis dan menguji regresi linear berganda. Hasil penelitian berupa diameter TBS, berat TBS, waktu bantingan, dan jumlah bantingan pada tingkat kematangan buah terhadap oil losses di brondolan pada JJK memiliki hubungan yang kuat. Persentase pengaruh antara diameter TBS, berat TBS, waktu bantingan, dan jumlah bantingan pada tingkat kematangan kurang matang, matang, dan lewat matang terhadap oil losses di brondolan pada JJK. Diameter TBS terhadap nilai oil losses brondolan JJK dengan buah kurang matang sebesar 23,40% , buah matang 89,22% dan buah lewat matang sebesar 78,40%. Pengaruh berat buah ketegori kurang matang sebesar 33,50% , buah matang sebesar 64,67% dan buah lewat matang sebesar 56,48%. Pengaruh waktu bantingan buah kurang matang sebesar 28,53%, buah matang sebesar 49,11% , dan buah lewat matang sebesar 48,32%. Pengaruh jumlah bantingan tingkat kematangan buah kurang matang sebesar 33,25%, buah matang sebesar 61,18%, dan buah lewat matang sebesar 74,56%.