Pertambangan di Indonesia mayoritas menggunakan sistem pertambangan terbuka (open pit mining) yang dapat mengakibatkan hilangnya vegetasi hutan, dan rusaknya sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kerusakan tanah ini mengakibatkan lahan bekas tambang menjadi miskin hara sehingga membutuhkan pasokan hara dari luar agar dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan kompos plus dan mulsa alami terhadap pertumbuhan tanaman reklamasi di lahan bekas tambang. Penelitian dilakuan di areal pasca tambang PT Asmin Bara Bronang, Sektor Kalimaya Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor dengan 2 kali pengulangan. Faktor pertama yaitu jenis tanaman (T) yaitu Johar (T1), Sengon (T2), dan Bintaro (T3). Sedangkan faktor kedua yaitu kompos plus ± mulsa (P): (P1) perlakuan kontrol, (P2) menggunakan kompos plus tanpa mulsa dan (P3) menggunakan kompos plus dan mulsa. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jenis tanaman tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman akan tetapi berpengaruh nyata terhadap diameter batang dan jumlah daun sedangkan perlakuan kompos plus ± mulsa berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun. Hasil pengukuran parameter pertumbuhan tanaman yang paling baik didapatkan dari kombinasi perlakuan mengguanakan kompos plus dan mulsa alami (P3).