Paulus, Rismon (2023) PENGARUH KETEBALAN MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA. Skripsi thesis, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
SKRIPSI FULLTEXT_20890.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (592kB)
COVER sd INTISARI_20890.pdf
Download (314kB)
HALAMAN PENGESAHAN_20890.pdf
Download (53kB)
BAB I_20890.pdf
Download (120kB)
BAB II_20890.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (130kB)
BAB III_20890.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (141kB)
BAB IV_20890.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (88kB)
BAB V_20890.pdf
Download (43kB)
DABFTAR PUSTAKA sd LAMPIRAN_20890.pdf
Download (189kB)
FORM TELAAH DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI_20890.pdf
Download (404kB)
JOM_20890.pdf
Download (210kB)
HASIL CEK TURNITIN_20890.pdf
Download (2MB)
Abstract
Penelitian ini akan di laksanakan di KP2 Institut Pertanian Stiper yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Dengan ketinggian tempat 118 mdpl. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret s/d Juni 2022. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, parang, ayakan, ember, gayung, timbangan digital, jangka sorong, penggaris, meteran, alat tulis, polybag, bambu, dan oven. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit MN (Main Nursery) kelapa sawit, Mulsa sekam padi, Pupuk NPK sebanyak 2 zg/polybag, Tanah Regosol, dan Latosol. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah ketebalan mulsa (M) yang terdiri dari 4 aras yaitu: 0 cm (M0), 1 cm(M1), 3 cm(M2), 5 cm(M3). Faktor kedua yaitu jenis Tanah (T) yang terdiri dari 2 aras yaitu: Tanah Regosol(T1), dan Tanah Latosol (T2). Dengan demikian diperoleh 4x2=8 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan dilakukan 3 ulangan, setiap ulangan menggunakan 2 sample tanaman, sehingga jumlah tanaman sample yang digunakan sebanyak 8x3x2=48. Data yang di peroleh selanjutnya dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5%. Apabila terjadi pengaruh nyata diuji lanjut dengan menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketebalan mulsa yang di aplikasikan pada jenis tanah yang berbeda tidak ada interaksi nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di main nursery. Ketebalan mulsa pada ketebalan 5 cm tidak berbeda nyata dengan ketebalan 3 cm tetapi berbeda nyata dengan 0 cm dan 1 cm. Pada jenis tanah regosol dan latosol memberikan pengaru nyata. tanah reosol dan latosol memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan berat kering akar. Pada tanah regosol memberikan pengaruh yang lebih baik dari tanah latosol karena tanah regosol memiliki areasi yang baik ditunjukan pada rerata regosol lebih tinggi dari latosol.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 20890; Rismon Paulus |
Uncontrolled Keywords: | main nursery, mulsa sekam padi, jenis tanah |
Subjects: | Fakultas Pertanian > Program Studi Agroteknologi |
Divisions: | INSTIPER > Fakultas Pertanian > Program Studi Agroteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email library@instiperjogja.ac.id |
Date Deposited: | 12 Nov 2024 07:16 |
Last Modified: | 12 Nov 2024 07:16 |
URI: | http://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/2427 |