Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kompos limbah pasar terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun dan untuk mengetahui perlakuan perempelan daun terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2022 di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Instiper yang terletak di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kompos limbah pasar (K) terdiri dari 4 aras yaitu kontrol, 75 g, 100 g, dan 125 g. Faktor kedua adalah perempelan daun (P) terdiri dari 4 aras yaitu kontrol, 6 daun terbawah, 8 daun terbawah, dan 10 daun terbawah. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (sidik ragam) pada jenjang nyata 5%. Apabila ada beda nyata pengujian dilanjutkan dengan Uji Duncan (DMRT) dengan jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi nyata antara perlakuan dosis pupuk organik dan perempelan daun terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Dosis pupuk organik 75 g sudah dapat memberikan pengaruh nyata dan dosis pupuk organik 125 g dan 100 g memberikan pengaruh yang sama baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Perlakuan perempelan daun memberikan pengaruh nyata terhadap parameter berat segar tanaman dan berat segar akar mentimun.