Pembibitan kelapa sawit umumnya dilakukan melalui sistem dua tahap, yakni tahap pembibitan awal (pre nursery) dan tahap pembibitan utama (main nursery). Pada tahap pre nursery, bibit memerlukan penyiraman 0,1-0,3 liter per hari dengan frekuensi penyiraman 1 hari dua kali pagi dan sore. Sedangkan naungan berfungsi untuk melindungi dari intensitas penyinaran matahari yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas penyinaran dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2024 sampai dengan September 2024. Penelitian ini menggunakan metode percobaan rancangan faktorial yang terdiri dari 2 faktor yang disusun dalam rancangan petak terbagi (split plot design). Faktor pertama (main plot) yaitu intensitas penyinaran terdiri dari 3 aras : intensitas penyinaran 3.500 foot candle, 2.000 foot candle dan 1.000 foot candle. Faktor kedua (sub plot) yaitu frekuensi penyiraman yang terdiri dari 3 aras: dua kali sehari, satu kali sehari dan dua hari sekali dengan volume air 200 ml/hari. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (analysis of variance) jika ditemukan beda nyata, uji perlakukan (statistik) akan dilakukan menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan terdapat interaksi nyata antara pengaruh intensitas penyinaran dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery pada parameter berat segar bibit. Intensitas penyinaran 1.000 dan 2.000 foot candle menunjukkan bibit lebih tinggi dari pada intensitas penyinaran 3.500 foot candle, sedangkan intensitas penyinaran 3500 foot candle berpengaruh pada pertumbuhan akar. Frekuensi penyiraman dua kali sehari dan satu kali sehari menunjukkan pertumbuhan bibit lebih baik dari pada frekuensi penyiraman dua hari sekali.