Jalur hijau pada lingkungan perkotaan memiliki peranan penting dalam keseimbangan ekosistem, kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Jalur hijau termasuk pohon-pohon disepanjang jalan, taman kota, dan area tebuka lainnya, merupakan elemen vital dalam infrastruktur perkotaaan. Di Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki jalur hijau meliputi Jl.
K.H Muhdi Kelurahan Maguwoharjo, Jl. Babarsari Kelurahan Caturtunggal, dan Jl. Rajawali Raya Kelurahan Condongcatur yang perlu dilakukan monitoring kesehatan pohon untuk mengetahui jumlah dan jenis pohon dan meilai kondisi kesehatan pohon yang ada pada jalur hijau tersebut. Penilitian ini dilakukan menggunakan metode sensus dengan pengambilan sampel pohon di sepanjang Jalur Hijau Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian dilakukan indentifikasi status kesehatan pohon dengan metode Forest Health Monitoring (FHM), yaitu metode penilaian kesehatan pohon dengan mengelompokkan jenis dan tingkat kerusakan per individu berdasarkan kriteria pengamatan yaitu lokasi kerusakan, tipe kerusakan, dan kelas keparahan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Jalur Hijau Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 16 jenis pohon dengan jumlah 216 pohon, yaitu pohon angsana (Pterocarpus indicus), waru (Hibiscus tiliaceus), mahoni (Swietenia macrophylla), matoa (Pometia pinnata), kayu putih (Melaleuca leucadendra), mangga (Mangifera indica), glodokan tiang (Polyalthia longifolia), tanjung (Mimusops elengi), trembesi
(Samanea saman), kersen (Muntingia calabura), pulai (Alstonia scholaris), ketapang brazil (Ficus lyrata), bungur (Lagerstroemia speciosa), jambu air (Syzygum aqueum), mara (Macaranga tanrius) dan ketapang (Terminalia catappa). Dari total 216 pohon terdapat 189 pohon dengan kondisi sakit dengan rata-rata persentase 88% dan 27 pohon dengan kondisi sehat dengan rata-rata persentase 12%. Lokasi
kerusakan yang paling banyak ditemui adalah pada batang atas (setengah bagian batang antara batang bawah dan cabang pertama) (5) sebanyak 66 pohon, tipe kerusakan yang paling banyak ditemui adalah luka terbuka (03) dengan jumlah 145 pohon, dan kelas keparahan yang paling banyak ditemui adalah dengan kode kerusakan 3 (30-39%) dengan jumlah 78 pohon.