Penyakit layu bakteri pada tanaman disebabkan oleh bakteri R. solanacearum yang merupakan salah satu penyakit tanaman paling berbahaya. Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) telah diidentifikasi sebagai agen biokontrol yang efektif dalam pengendalian penyakit tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi nyata antara macam PGPR dan dosisnya, mengetahui macam PGPR terbaik, serta mengetahui dosis terbaik dalam mengendalikan penyakit layu bakteri Ralstonia solanacearum pada tanaman tomat. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan kontrol terpisah (RAL). Faktor pertama adalah komposisi mikroorganisme di PGPR, PGPR pertama dengan kandungan bakteri Azotobacter sp, Rhizobium sp, Tricoderma harizanum, Bacillus subtilis, Pseudomonas flouresenc, Aspergilus niger. PGPR kedua dengan kandungan bakteri Bacillus sp, Pseudeomonas sp, Azotobacter, Burkholderia, Brevundimas, Microbakterium, Ochrobactum, BreviBacillus. Faktor keduanya adalah dosis PGPR yaitu 10, 20 dan 30 ml/tanaman. Dengan itu diperoleh 2 x 3= 6 kombinasi pelakuan dan 1 kontrol, pada setiap kombinasi dan kontrol dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali sehingga total keseluruhan tanaman dalam penelitian ini adalah 35 tanaman. Uji analisis menggunakan uji kontras dan data dari hasil analisis memakai ANOVA (Analisis Of Varience) pada jenjang 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata antara macam dan dosis PGPR terhadap kontrol pada parameter inkubasi dan insidensi penyakit layu bakteri Ralstonia solanacearum. Macam PGPR yang terbaik dalam pengendalian penyakit layu bakteri Ralstonia solanacearum (masa inkubasi dan insidensi penyakit) pada tanaman tomat adalah PGPR 2 yang mengandung bakteri Bacillus sp, Pseudeomonas sp, Azotobacter, Burkholderia, Brevundimas, Microbakterium, Ochrobactum, dan Brevibacillus. Dosis terbaik PGPR adalah dosis 20 ml/tanaman untuk mengendalikan penyakit layu bakteri Ralstonia solanacearum (masa inkubasi dan insidensi penyakit) pada tanaman tomat.