Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketinggian tempat penelitian 118 mdpl. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan September s/d Desember 2023. Penelitian ini merupakan percobaan dua faktor yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau Completely Randomized Design (CRD) yang terdiri atas dua faktor. Faktor 1: Sistem pengomposan kotoran sapi yang terdiri dari 2 aras, yaitu A1 : Aerob A2 : Anaerob. Faktor 2: Komposisi media tanam terdiri dari 4 aras, yaitu K0 = Tanah : Kompos 1:0 + NPK (Kontrol) K1 = Tanah : Kompos 1:1 K2 = Tanah : Kompos 2:1 K3 = Tanah : Kompos 1:2. Dari dua faktor di atas diperoleh total 8 perlakuan dengan masing-masing perlakuan dilakukan 5 ulangan. Jumlah bibit yang diperlukan untuk percobaan adalah 8 x 5 = 40 bibit. Data dianalisis menggunakan sidik ragam analysis of varience (Anova) pada jenjang nyata 5%. Apabila ada perbedaam antar perlakuan, perlu dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi nyata antara sistem pengomposan aerob dan anaerob pada berbagai komposisi media tanam terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery terhadap tinggi bibit, diameter batang dan berat segar akar. Sistem pengomposan kotoran sapi aerob dan anaerob memberikan pengaruh yang sama baiknya terhadap setiap parameter pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Komposisi media tanam memberikan pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery yang sama, kecuali pada komposisi 1:0 + NPK menghasilkan berat segar tajuk yang terbaik.