Allfian, Muhammad (2024) SAMBUNG PUCUK JATI KLUWIH (Tectona abludens). Skripsi thesis, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
SKRIPSI FULLTEXT_19182.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
COVER-ABSTRAK_19182.pdf
Download (640kB)
Lembar Pengesahan_19182.pdf
Download (1MB)
BAB 1_19182.pdf
Download (342kB)
BAB 2_19182.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (228kB)
BAB 3_19182.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (348kB)
BAB 4_19182.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (756kB)
BAB 5 KESIMPULAN_19182.pdf
Download (221kB)
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN_19182.pdf
Download (1MB)
Turnitin_19182.pdf
Download (1MB)
Formulir Telaah dan Persetujuan Punblikasi Artikel_19182.pdf
Download (101kB)
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT_19182.pdf
Download (267kB)
Abstract
Jati kluwih keberadaannya mulai langka dan biji dari jati kluwih sendiri susah untuk didapatkan, upaya konservasi yang dilakukan dengan memperbanyak tanaman dengan cara sambung pucuk. Sambung pucuk adalah menyambung bagian tanaman yang berasal dari biji (batang bawah) dengan entres yang berasal dari pohon induk yang telah mempunyai jenis/clon yang jelas. Sambung pucuk akan menjamin kualitas bibit yang dihasilkan sama dengan kualitas induk yang dijadikan sebagai entres, selain itu metode ini dapat memperpendek masa tunggu tanaman. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui posisi entres tanaman Jati Kluwih (Tectona abludens) yang optimal untuk sambung pucuk, dan mengetahui hasil terbaik dari perlakuan panjang entres 5cm, 7,5cm, dan 10cm. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan faktorial 2 (dua) faktor yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang pertama yaitu panjang entres yang terbagi menjadi 3 yaitu 5cm, 7,5cm, dan 10cm. Faktor yang kedua yaitu posisi entres terbagi menjadi 2 yaitu entres bagian pucuk dan entres bagian bawah. Masing-masing perlakuan terbagi menjadi 3 ulangan yaitu ulangan 1 (presisi), ulangan 2 (kurang presisi), dan ulangan 3 (tidak presisi). Parameter yang diamati yaitu persentase hidup (%), jumlah tunas, tinggi tunas (cm), dan jumlah daun (helai). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perbedaan perlakuan panjang entres dan posisi entres tidak berpengaruh nyata terhadap parameter yang digunakan. Persentase hidup tertinggi terdapat pada perlakuan entres atas dengan panjang 10cm, serta pada 7,5cm bawah, yaitu sebanyak 40%.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 19182, Jurnal publish di jom |
Uncontrolled Keywords: | Jati Kluwih (Tectona abludens); Sambung Pucuk; Entres. |
Subjects: | Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
Divisions: | INSTIPER > Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
Depositing User: | Muhammad Allfian |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 15:22 |
Last Modified: | 12 Jul 2024 01:46 |
URI: | http://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/501 |