Jati liar yang ditemui pada hutan rakyat tidak memiliki genetik yang jelas dan tidak dapat disimpulkan apakah jati tersebut memiliki kualitas yang unggul atau tidak, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan jati dengan kualitas unggul dan genetik yang jelas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membuat kualitas semai jati liar menjadi semai jati unggul adalah dengan metode sambung pucuk menggunakan entres jati yang unggul. Sambung pucuk adalah menyambung bagian tanaman yang berasal dari batang bawah dengan entres yang berasal dari pohon induk yang telah bereproduksi. Sambung pucuk akan menjamin kualitas bibit yang dihasilkan sama dengan kualitas induk yang dijadikan sebagai entres, selain itu metode ini dapat memperpendek masa tunggu panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh letak posisi entres terhadap pertumbuhan sambung pucuk Jati Unggulan Nusantara, serta mengetahui pengaruh panjang entres terhadap sambung pucuk Jati Unggulan Nusantara. Penelitian ini dilakukan menggunakan percobaan faktorial dengan 2 faktor yaitu panjang entres dan posisi entres. Faktor panjang entres meliputi 5cm 7,5cm dan 10cm. Faktor posisi entres meliputi entres bagian pucuk dan entres bagian bawah, terdapat 3 ulangan yaitu ulangan 1 (presisi), 2 (kurang presisi), 3 (tidak presisi) dan unit experimennya terdiri dari 5 buah. Disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data hasil pengukuran dan pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) pada taraf uji 0,5%, apabila ada pengaruh yang nyata bisa diuji menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Parameter yang diamati yaitu persentase hidup (%), jumlah tunas, tinggi tunas (cm), dan jumlah daun (helai). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan panjang entres dan posisi entres tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan. Persentase hidup tertinggi terdapat pada perlakuan entres pucuk dengan panjang 10cm pada posisi entres pucuk sebesar 93.33%.