Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan model kerjasama kemitraan antara petani tebu dengan PG Madukismo dan mengetahui manfaat serta hambatan dalam kerjasama kemitraan antara petani tebu dengan PG Madukismo. Penelitian ini dilaksanakan di PG Madukismo Provinsi D.I. Yogyakarta. Metode penelitian ini meggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Populasi pada penelitian ini yaitu petani tebu mitra yang berjumlah 30 orang terdiri dari atas wilayah barat yaitu Kab. Sleman dan Kulon Progo, sedangkan wilayah timur yaitu Kab. Bantul dan Gunung Kidul. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model kerjasama kemitraan PG Madukismo terjadi pada model kerjasama kemitraan tebu rakyat mandiri (TRM) yang dikembangkan menjadi model kerjasama kemitraan tebu rakyat (KMT) yang mana pengembangan tersebut bertujuan untuk memberikan pilihan kepada petani untuk dapat mengelola lahannya secara mandiri dan memperoleh sistem bagi hasil dengan persentase 66% petani dan 34% pabrik atau lahannya dikelola oleh PG Madukismo dan petani akan mendapatkan uang jaminana pendapatan minimum sesuai dengan potensi dan kriteria lahan (topografi lahan datar, top soil tebal, memiliki sumber air, pH tanah 6 sampai 7 dan mudah untuk akses transportasi tebang angkut). Kemudian manfaat dari kerjasama kemitraan yaitu adanya peningkatan produktivitas tebu, adanya jaminan kuantitas, kualitas dan kontinyuitas serta penurunan risiko dalam usahatani tebu. Sedangkan untuk hambatan yang ditemukan dari kemitraan yang dijalankan yaitu sulit ditumbuhkan pengaturan dan kerjasama yang optimal, komoditi tertutup, kurangnya dukungan dari perusahaan mitra untuk mensejahterakan petani dan perusahaan mitra kurang memaksimalkan konsep serta strategi keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan.