Tingginya losses brondolan pada janjang kosong disebabkan oleh tidak maksimalnya proses perebusan dan pemipilan yang dilakukan. Penerapan bunch splitter diharapkan dapat memaksimalkan proses perebusan. Dengan memaksimalkan perebusan, persentase buah membrondol akan meningkat sehingga dapat meminimalisir losses brondolan pada janjang kosong. Penerapan bunch splitter dapat menyebabkan kerusakan pada daging buah. Kerusakan daging buah tersebut dapat menjadi salah satu faktor penyebab naiknya FFA pada TBS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak penerapan dari bunch splitter di berbagai fraksi TBS terhadap persentase buah membrondol pada janjang kosong dan kenaikan FFA TBS. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang direpresentasikan dengan menggunakan data grafis. Parameter yang diuji yaitu persentase buah membrondol dan kenaikan FFA pada berbagai fraksi TBS akibat penerapan bunch splitter. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 72 sampel. Perlakuan yang diberikan kepada sampel dibagi menjadi 2 perlakuan yaitu sampel yang terkena bunch splitter dan tidak terkena bunch splitter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan bunch splitter menghasilkan persentase buah membrondol yang lebih besar dibandingkan dengan TBS yang tidak terkena bunch splitter. Perbedaan persentase buah membrondol tersebut selisihnya kurang lebih 10%. Penerapan bunch splitter memiliki pengaruh kenaikan FFA pada TBS. Penerapan bunch splitter menyebabkan kenaikan FFA pada TBS yang terkena bunch splitter lebih besar dibandingkan dengan TBS yang tidak terkena bunch splitter. Kenaikan FFA yang disebabkan bunch splitter kurang lebih 0,18%.