Kelapa sawit merupakan tanaman yang menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO) yang menjadi salah satu sumber penghasil devisi non migas bagi Indonesia, hal ini dikarenakan tingginya permitaan kelapa sawit dari negara ekonomi
berkembang di Asia seperti India dan China serta tingginya tingkat konsumsi domestic. Sehingga luas lahan perkebunan kelapa sawit dari tahun-ketahun semakin meningkat. Hal ini menyebabkan terbatasnya lahan mineral hingga lahan areal
rendahan yang rawan banjir menjadi alternatif peluasan lahan kelapa sawit. Penelitian dengan judul “Modifikasi Infrastruktur Water Management Untuk Mengurangi Potensi Genangan Pada Areal Rendahan PT. LSM Di Kalimantan
Barat” yang memiliki tujuan mengetahui cara pencegahan banjir luapan sungai dengan berfokus pada pembuatan tanggul dan cara percepatan pengeluaran air dengan berfokus pada pembuatan pintu air dan pompanisasi. Penelitian ini
dilakukan mengunakan metode deskriptif kuantitaif dengan mengumpulkan data primer dan sekunder yang di peroleh dari perusahaan yang terdiri dari curah hujan, tanggul dan drainase. Data primer di ambil secara langsung menggunakan survei
dan percobaan pada blok sampel. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tanggul yang ada di PT. LSM berbentuk
trapesium dengan tinggi dua meter dan lebar atas empat meter dan lebar bawah delapan meter. Tanggul yang memiliki panjang tujuh puluh kilometer yang terbuat tanah mineral dengan melibatkan serangkaian langkah dan teknik konstruksi yang dirancang untuk menciptakan struktur yang kuat dan tahan lama. Dan dikarenakan mayoritas tanah di PT. LSM merupakan areal rendahan dan memiliki iklim yang sangat basah sehingga sering terjadi banjir, dibangun fasilitas pengendali air berupa pintu air untuk membantu pengeluaran debit air, namun mengingat tingginya curah
hujan sehingga perlu dilakukan pompanisasi untuk membantu percepatan pengeluaran debit air.