Berbagai kasus kriminal ini terjadi di berbagai lingkungan termasuk di perkebunan kelapa sawit. Secara opersaional material ataupun bahan yang rawan dicuri yakni barang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti tandan buah segar (TBS), minyak kelapa sawit mentah / crude palm oil (CPO), bahan kimia untuk
perawatan sawit, pupuk, dan solar. Salah satu yang paling rawan adalah solar, sebab solar secara operasional digunakan untuk sumber bahan bakar kendaraan dan mesin yang beroperasi di perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan penggunaan solar, melalui ratio penggunaan solar genset, dan potensi kerugian akibat pencurian solar. Metode yang digunakan adalah obeservasi dengan melakukan pemeriksaaan yang dilakukan oleh team Administrasi khususnya pada item bahan setiap bulan; dan analisa bentuk kasus dengan tujuan untuk menemukan motif yang dilakukan pelaku tindak pencurian solar. Hasil yang didapatkan menunjukan penyimpangan solar disebabkan oleh adanya faktor ekonomi, sistem, engineering dan manusia. Penyimpangan tersebut dilakukan dengan cara manipulasi bon permintaan barang, jam operasional mesin genset dan lemahnya pengawasan lingkungan. Hal tersebut menyebabkan potensi nilai kerugian selama kurun waktu 3 bulan sebesar Rp 59.572.416,-. Adapun cara encegahan yang dapat dilakukan adalah Saat operator mesin genset mengajukan permintaan solar, wajib melampirkan kartu kerja mesin genset, team administrasi memeriksa jumlah solar yang diajukan, dan melakukan sidak tiap minggunya ke warehouse penyimpanan solar.