Keanekaragaman jenis penyusun agroforestri di kawasan karst berperan penting dalam menjaga fungsi ekosistem dan menjamin penghidupan bagi masyarakat serta untuk
konservasi tanah dan air. Kawasan karst Gunungkidul memiliki karakteristik hidrologi yang unik dan khas. Melalui praktik agroforestri dengan mengkombinasikan tanaman
pertanian dengan pohon-pohon yang mampu beradaptasi dengan kondisi tanah karst dapat meningkatkan produktivitas lahan dan mengurangi erosi serta perlindungan terhadap keanekaragaman hayati. Sistem agroforestri merupakan pengelolaan lahan secara terencana
yang mengkombinasikan tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian yang dilakukan pada waktu yang bersamaan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman komoditas pohon dan komponen penyusun agroforestri di kawasan karst. Penentuan plot dilakukan secara Purposive Sampling with Random start yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Intensitas sampling yang digunakan sebesar 1,5%. Pengambilan data lapangan dilakukan dengan membuat petak berukuran 20 m × 20 m sebanyak 22 petak ukur yang tersebar di 5 desa. Parameter yang diamati berupa vegetasi pohon serta tinggi, diameter, dan pola tanam pada sistem
agroforestri di kawasan karst Kapanewon Tanjungsari. Jenis pohon yang dikumpulkan dianalisis untuk mendapatkan nilai kerapatan relatif (KR), frekuensi relatif (FR), dominansi
relatif (DR), indeks nilai penting (INP). Indeks keanekaragaman jenis (H´) digunakan untuk menentukan jenis spesies-spesies tegakan hutan Keanekaragaman jenis pohon pada sistem agroforestri di kawasan karst yang
memiliki nilai indeks keanekaragaman (H') tertinggi yaitu di Desa Kemiri sebesar 2,08 dan yang terkecil yaitu di Desa Ngestirejo dengan nilai sebesar 1,47 termasuk dalam kategori keanekaragamannya sedang. Pola tanam agroforestri yang diterapkan di kawasan karst Kapanewon Tanjungsari, yaitu pola pengaturan ruang/spasial secara Trees along border dan random mixture.