Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dekomposer yang paling efektif dalam mempercepat dekomposisi limbah kelapa sawit dan meningkatkan kualitas kompos. Proses pengomposan memerlukan waktu lama karena tingginya kandungan lignin dalam TKKS dan daun kelapa sawit. Penambahan dekomposer seperti Trichoderma sp, Lactobacillus, dan bakteri pengurai lainnya diharapkan dapat mempercepat proses ini. Penelitian dilakukan di Desa Bandar Pasir Mandoge, Asahan, Sumatera Utara, dari Maret hingga Mei 2023. Bahan kompos yang digunakan adalah TKKS, daun kelapa sawit, dan campuran keduanya, dengan dekomposer D1, D2, dan D3. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 kombinasi perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dekomposer D2 memberikan hasil terbaik dalam penyusutan berat bahan organik. Semua kombinasi bahan kompos dan dekomposer menghasilkan warna coklat kehitaman, tidak berbau, dan pH yang stabil. Suhu bahan organik juga menunjukkan hasil optimal tanpa adanya perbedaan signifikan antar perlakuan. Secara keseluruhan, penggunaan dekomposer mempercepat dekomposisi dan meningkatkan kualitas kompos, yang dapat digunakan oleh petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia serta mengurangi limbah lingkungan.