Sari, Rintania Aprisa (2023) PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum). Skripsi thesis, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.

Text
SKRIPSI FULLTEXT_21377.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Text
COVER-ABSTRAK_21377.pdf

Download (293kB)
Text
LEMBAR PENGESAHAN_21377.pdf

Download (58kB)
Text
BAB I_21377.pdf

Download (106kB)
Text
BAB II_21377.pdf
Restricted to Registered users only

Download (191kB)
Text
BAB III_21377.pdf
Restricted to Registered users only

Download (661kB)
Text
BAB IV_21377.pdf
Restricted to Registered users only

Download (109kB)
Text
BAB V_21377.pdf
Restricted to Registered users only

Download (50kB)
Text
BAB VI_21377.pdf

Download (33kB)
Text
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN_21377.pdf

Download (993kB)
Text
JURNAL ONLINE MAHASISWA (JOM)_21377.pdf

Download (243kB)
Text
HASIL CEK TURNITIN_21377.pdf

Download (1MB)
Text
TELAAH DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ARTIKEL OLEH PEMBIMBING_21377.pdf

Download (255kB)

Abstract

Pengadaan bibit yang berkualitas merupakan faktor utama yang dapat menunjang keberhasilan suatu kegiatan rehabilitasi. Peluang keberhasilan tumbuh di lapangan akan tinggi, apabila bibit yang dipergunakan berkualitas tinggi. Naungan diperlukan bagi banyak spesies pada awal pertumbuhannya, meskipun naungan dapat dikurangi sedikit demi sedikit seiring bertambahnya umur. Bibit berkualitas tinggi dipengaruhi oleh pengaturan naungan karena bibit berkualitas rendah hanya akan mengakibatkan kegagalan dalam aktivitas rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas naungan terhadap pertumbuhan bibit nyamplung di BPDAS-HL SOP. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisis data Analisis Varians (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan uji Least Significant Difference (LSD). Faktor yang mempengaruhi yaitu intensitas naungan. Faktor ini terdiri dari 4 aras, yaitu naungan paranet berintensitas 0%, 50%, 70%, dan 90%. Masing-masing aras menggunakan 25 bibit berumur 3 bulan. Parameter yang diamati yaitu pertambahan tinggi, pertambahan diameter, pertambahan jumlah daun, dan persentase hidup bibit. Hasil pengamatan menunjukkan penggunaan naungan paranet dengan intensitas 50% memberikan hasil yang tertinggi pada pertumbuhan diameter bibit nyamplung. Sedangkan hasil yang tertinggi pada pertambahan tinggi bibit dan pertambahan jumlah daunnya dengan penggunaan naungan berintensitas 0% (tanpa naungan). Persentase hidup bibit nyamplung dengan intensitas naungan 0 %, 50%, 70%, dan 90% adalah sama, yaitu sebesar 100%.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 21377; agroforetech
Uncontrolled Keywords: Nyamplung, Pembibitan, Intensitas Naungan.
Subjects: Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan
Divisions: INSTIPER > Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan
Depositing User: Magang Instiper
Date Deposited: 07 Oct 2024 08:14
Last Modified: 10 Oct 2024 04:25
URI: https://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/1829

Actions (login required)

View Item
View Item