Kegiatan ekonomi di Indonesia sebagian besar bergantung pada sektor pertanian khususnya kakao. Komoditas perkebunan kakao memegang peranan yang penting sebagai produk ekspor ketiga terbesar di dunia. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui struktur biaya usahatani kakao, mengetahui struktur penerimaan usahatani kakao dan mengetahui keuntungan usahatani kakao. Metode yang digunakan metode survei pendekatan kuantitatif dengan penetuan lokasi menggunakan studi kasus. Penetuan sampel menggunakan teknis sensus, sampel yang digunakan adalah kelompok tani kakao Sidodadi yang berasal dari Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuisioner atau angket. Berdasarkan penelitian bahwa total biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani kakao di Kabupaten Gunungkidul adalah Rp. 7.002.000,- dengan rata-rata biaya tetap sebesar Rp. 259.000,- total penerimaan petani kakao di Kabupaten Gunungkidul adalah Rp. 162.960.000,- dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 6.035.556,- dan Total pendapatan petani kakao di Kabupaten Gunungkidul adalah Rp. 151.552.000,- dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 5.613.371,-.