Masalah lingkungan hidup yang sering terjadi di Indonesia adalah kurangnya pengelolaan sampah yang efektif. Setiap harinya, produksi sampah di Indonesia terus meningkat, mencakup sampah organik dan anorganik. Budidaya larva Lalat BSF juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang memiliki kandungan protein seperti (ikan, lele dan ungags dll). Mengumpulkan telur dapat dilakukan dengan cara yang efektif. Menyiapkan media yang menarik bagi lalat BSF untuk bertelur. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui perilaku kawin Lalat, Mengetahui pengaruh jenis limbah organik terhadap perilaku bertelur Lalat BSF dan Mengetahui limbah organik yang paling baik untuk menarik Lalat BSF bertelutr. Penelitian ini dilakukan di Green House INSTIPER Yogyakarta. Metode Pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan. Target yang di hasilkan adalah telur Lalat BSF. Menggunakan Analisis percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji menggunakan Anova. Pemberian limbah organik pada umpan yang berbeda-beda pada wadah umpan lalat BSF bertelur dengan menggunakan 5 perlakuan, yaitu Limbah Sayuran Buah, Limbah Kotoran Puyuh, Limbah Buah, Limbah Sayuran Daun, Limbah Rumah Makan. Pemanenan telur lalat BFS dilakukan setiap hari sebanyak 19 ulangan. Hasil menunjukkan bahwa jumlah koloni telur pada limbah sayuran buah paling banyak tercatat pada hari kedua belas, yaitu sebanyak 104 koloni telur lalat BSF, dengan total koloni telur yang dihasilkan mencapai 406 koloni. Umpan lalat maggot yang paling banyak disukai untuk bertelur adalah limbah sayuran buah.