Penelitian ini menganalisis kinerja mesin Ripple Mill di Pabrik Kelapa Sawit. Mesin Ripple Mill memiliki peran penting dalam proses pemisahan inti sawit dari cangkang, di mana effisiensinya berdampak langsung pada kualitas dan kuantitas produksi kernel. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi Ripple Mill, namun belum banyak kajian yang secara spesifik menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan efisiensi kerja mesin di pabrik kelapa sawit. Oleh karena itu, untuk mengatasi minimnya penelitian tentang optimalisasi kinerja Ripple Mill, maka dilakukanlah penelitian ini. Penelitian ini mengkaji efisiensi dan variabel-variabel yang mempengaruhi pemeriksaan biji dari cangkangnya di Stasiun Pengolahan Biji Pabrik Kelapa Sawit dengan menggunakan peralatan Ripple Mill.
Metode penelitian yag digunakan meliputi obeservasi dan data sekunder dari laporan harian laboratorium pabrik selama bulan Februari s/d Desember 2024. Parameter yang dianalisis mencakup kadar air, laju umpan mesin Ripple Mill, serta hasil pemecahan biji yang terdiri dari whole nut, broken nut, whole kernel dan broken kernel. Effisiensi mesin dihitung berdasarkan presentase pemisahan inti sawit yang optimal. Hasil penelitian penelitian ini menemukan bahwa efisiensi Ripple Mill berada dalam rentang 95%–96%, sudah sesuai standar yang ditetapkan (95%–100%).
Hasil uji analisa korelasi antara efisiensi dan keluaran mesin Ripple Mill utuk broken nut memiliki hubungan negatif yang sangat kuat, Sedangkan Korelasi efisiensi dengan broken kernel memiliki hubungan postif yang sangat kuat. Faktor kadar air yang lebih tinggi juga cenderung meningkatkan efisiensi pemisahan kernel. Kesimpulannya, kinerja Ripple Mill cukup optimal, namun peningkatan dapat dilakukan dengan kualitas bahan baku, menjaga kondisi mesin, serta melakukan perawatan rutin agar efisiensi mesin tetap maksimal dan memberikan pelatihan atau materi kepada operator dan mekanik mesin Ripple Mill