Proses pengolahan kelapa sawit diawali dengan perebusan tandan buah segar (TBS) pada stasiun sterilizer. Perebusan TBS bertujuan menghasilkan minyak sawit dengan kualitas tinggi dan tingkat keasaman rendah. Tingginya losses pada kondensat akibat total waktu dan tekanan perebusan yang belum optimal menjadi permasalahan utama yang berkontribusi terhadap penurunan kualitas minyak yang dihasilkan.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variasi waktu perebusan pada peak I dan III sterilizer vertical terhadap kadar oil losses pada kondensat, menentukan hubungan antara variasi waktu perebusan pada peak I dan III sterilizer vertical dengan kadar air (moisture) dan kadar kotoran (dirt) pada kondensat dan menentukan waktu perebusan yang optimal pada stasiun sterilizer vertical untuk meminimalkan kadar oil losses. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linear berganda dan korelasi determinasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi waktu perebusan pada peak I dan III memiliki pengaruh yang signifikan terhadap oil losses kondensat, dimana semakin lama waktu perebusan maka oil losses kondensat yang dihasilkan akan semakin tinggi. Variasi waktu perebusan mempengaruhi kadar air (moisture) kondensat dimana semakin lama waktu perebusan kadar air yang dihasilkan semakin sedikit. Variasi waktu perebusan mempengaruhi kadar kotoran dimana semakin lama waktu perebusan kadar kotoran yang dihasilkan akan semakin tinggi. Pada peak I dengan variasi waktu 14 – 17 menit menghasilkan oil losses 1,47 % - 2,55 %, kadar air (moisture) 96,06 % - 94,65 %, kadar kotoran (dirt) 3,84 % - 5,34 %. Pada peak III dengan variasi waktu 58 – 68 menit menghasilkan oil losses 3,28 %-7,32%, kadar air (moisture) 94,92% - 91,26 % dan kadar kotoran (dirt) 5,22% - 8,74 %.