Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi dan interaksi masyarakat Desa Karangasem terhadap keberadaan kawasan Suaka Margasatwa (SM) Paliyan di Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul. Kawasan ini merupakan bagian dari kawasan konservasi yang berfungsi sebagai habitat satwa liar dan sistem penyangga ekologis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, observasi langsung, dan wawancara mendalam terhadap 30 responden yang merupakan anggota Kelompok Tani Hutan Sodong Makmur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat memiliki ketergantungan ekonomi terhadap kawasan, khususnya dalam bentuk pemanfaatan lahan pertanian dan sumber pakan ternak. Meskipun sebagian besar responden mengetahui keberadaan kawasan, tingkat pemahaman terhadap fungsi ekologis dan batasan pemanfaatan kawasan masih terbatas. Interaksi yang terjadi bersifat fungsional dan berlangsung sejak sebelum kawasan ditetapkan sebagai suaka margasatwa. Beberapa kendala yang dihadapi masyarakat dalam pemanfaatan kawasan antara lain gangguan dari satwa liar, seperti monyet ekor panjang. Ditemukan pula bahwa masyarakat memiliki harapan agar pengelolaan kawasan dilakukan secara kolaboratif, dengan mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi lokal. Oleh karena itu, diperlukan integrasi antara tujuan konservasi dengan strategi pemberdayaan masyarakat berbasis lokal agar pengelolaan kawasan dapat berlangsung secara berkelanjutan.