Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2025 di Kompleks Perumahan Jambu Sari (White House), Jalan Jambu Biji No. 7, Wedomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain penggaris, papan nama, sekop, cangkul, saringan, bambu, palu, paku, paranet, timbangan digital, alat tulis, dan oven. Bahan-bahan yang digunakan mencakup potongan batang kacang pinto, pupuk organik yang dihasilkan dari kopi, teh, dan kulit kelapa, serta media tanam yang terbuat dari tanah regosol (tanah permukaan). Study ini menggunakan dua faktor dan desain acak lengkap (RAL) untuk eksperimen faktorial. Faktor pertama dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis pupuk organik yang berbeda: ampas kopi, ampas teh, dan kulit kelapa. Aspek kedua melibatkan aplikasi dosis dari empat jenis pupuk organik yang berbeda, yaitu 1:1, 1:2, dan 1:3 untuk setiap polibag. Dengan demikian, penelitian ini mencakup 27 tanaman, yang terdiri dari 9 perlakuan dengan 3 ulangan untuk setiap 16 kombinasi perlakuan. Analisis varians (ANOVA) diterapkan untuk memeriksa data yang terkumpul. Jika ada perbedaan yang signifikan, analisis akan dilanjutkan dengan Uji Rentang Ganda Duncan pada tingkat signifikansi 5%. Data pengamatan akan dianalisis terlebih dahulu menggunakan analisis variansi (ANOVA) pada tingkat signifikansi 5%. Pertumbuhan Arachis pintoi L tidak terpengaruh oleh jenis perlakuan dan jumlah limbah organik. Macam limbah organik (ampas kopi) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap jumlah daun tanaman Arachis pintoi L. Pemberian dosis limbah organik 1;1, 1;2, dan 1;3 memberikan pengaruh yang sama baiknya terhadap parameter pertumbuhan Arachis pintoi L.