Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman, persentase, dan intensitas serangan penyakit pada tanaman cabai besar(Capsicum annuum L.)berdasarkan perbedaan ketinggian tempat. Penelitian dilakukan dua di dataran
rendah(332mdpl,Kecamatan Ngemplak) dan dua di dataran tinggi (600mdpl,Kecamatan Pakem), Kabupaten Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengamatan dilakukan selama empat minggu,dua kali per minggu, dengan identifikasi gejala penyakit dan perhitungan persentase serta intensitas serangan menggunakan
metode deskriptif – kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya keragaman penyakit yang menyerang tanaman cabai besar di lokasi dengan ketinggian berbeda, yaitu penyakit daun kuning, layu Fusarium, antraknosa/patek, dan bercak daun. Persentase serangan tertinggi pada penyakit daun kuning ditemukan di lokasi L1 dataran rendah (62,91%), layu fusarium L2 (21,71%), antraknosa/patek L2 (19,06%) bercak daun L2 (6,25%). Pada dataran tinggi daun kuning L2(7,41%),antraknosa/patek L1(53,04%), layu Fusarium L2 (19,62%), bercak daun L1 (18,07%) Untuk intensitas serangan tertinggi pada dataran rendah penyakit daun kuning L1 (45,83%), antraknosa/patek L1(16,90%), layu Fusarium L1 (18,72%) dan bercak daun L1 (6,88%), sedangkan pada dataran tingggi daun kuning L2 (7,41%), antraknosa/patek L2 (16,06%), layu Fusarium L1 (14,31%), bercak daun L2 (14,71%). Perbedaan ketinggian tempat mempengaruhi perkembangan serangan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan, terutama suhu dan kelembapan udara.