Priyanto, Dimas Agung (2025) ANALISIS KEBERHASILAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI OPAK, KECAMATAN PLAYEN, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.
SKRIPSIFULLTEKS_22135.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
COVER-ABSTRAK_22135.pdf
Download (455kB)
PENGESAHAN_22135.pdf
Download (320kB)
BAB1_22135.pdf
Download (81kB)
BAB2_22135.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (104kB)
BAB3_22135.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (219kB)
BAB4_22135.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (388kB)
BAB5_22135.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (172kB)
BAB6_22135.pdf
Download (51kB)
DAPUS&LAMPIRAN_22135.pdf
Download (2MB)
FORMULIRTELAAHDANPERSETUJUANPUBLIKASIARTIKEL_22135.pdf
Download (439kB)
TURNITINJURNAL_22135.pdf
Download (815kB)
TURNITINSKRIPSI_22135.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (8MB)
PERNYATANORIKARYA_22135.pdf
Download (472kB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Opak, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian dilakukan pada lima RPH (Kemuning, Wonolagi, Gubugrubuh, Menggoran, dan Kepek) dengan metode kuantitatif dan kualitatif, menggunakan teknik systematic sampling with random start pada 27 plot sampel. Parameter utama keberhasilan diukur melalui rata-rata tinggi tanaman dan persentase tumbuh tanaman. Hasil menunjukkan seluruh lokasi memiliki persentase tanaman hidup ≥70% (berkisar 71–77%), sehingga secara teknis dinilai tidak berhasil. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.26 Tahun 2020 Bab III tentang Pola Umum, Kriteria dan Standar, Paragraf 6 tentang Pengawasan dan Penilaian, Pasal 22, ayat 3 yaitu :“Keberhasilan tumbuh tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari tanaman awal pada saat penanaman.”
Jenis tanaman yang ditanam meliputi Jati, Kayu Putih, Mangga, dan Petai. Selain data teknis, persepsi masyarakat dinilai melalui kuisioner. RPH Wonolagi dan Kemuning memperoleh penilaian tertinggi dari masyarakat (>96% respon positif), sedangkan Gubugrubuh mencatat persepsi terendah (80,9%), meskipun secara teknis tetap dinilai berhasil. Disparitas antara data teknis dan penilaian sosial menunjukkan pentingnya faktor non-teknis, seperti edukasi, pendampingan, dan partisipasi masyarakat. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan RHL tidak hanya ditentukan oleh aspek fisik tanaman, tetapi juga oleh penerimaan sosial dan peran aktif masyarakat. Oleh karena itu, keberlanjutan RHL memerlukan pengawasan pascatanam, edukasi, serta evaluasi adaptif berbasis lokasi Kata kunci: Daerah Aliran Sungai (DAS) Opak, Keberhasilan Tanaman, Partisipasi Masyarakat, Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | 22135; publish di agroforetech |
| Uncontrolled Keywords: | Daerah Aliran Sungai (DAS) Opak, Keberhasilan Tanaman, Partisipasi Masyarakat, Rehabilitasi Hutan dan Lahan. |
| Subjects: | Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
| Divisions: | INSTIPER > Fakultas Kehutanan > Program Studi Kehutanan |
| Depositing User: | Dimas Agung Priyanto |
| Date Deposited: | 02 Sep 2025 07:39 |
| Last Modified: | 02 Sep 2025 07:39 |
| URI: | https://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/3675 |
