Gulma merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman, salah satunya adalah gulma Stenochlaena palustris .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan dolomit pada air gambut sebagai pelarut dengan beberapa dosis herbisida metil metsulfuron dalam mengendalikan gulma Stenochlaena palustris di perkebunan kelapa sawit, mengetahui dosis dolomit yang tepat untuk meningkatkan herbisida metil metsulfuron terhadap pengendalian gulma Stenochlaena palustris serta mengetahui dosis terbaik herbisida metil metsulfuron terhadap keracunan gulma Stenochlaena palustris.Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Duta Palma Nusantara, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, selama periode Mei hingga Juli 2025. Penelitian ini menggunakan metode rancangan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah penambahan dolomit (D) yang terdiri dari: 0 gram/liter air (D0), 0,5 gram/liter air (D1), 1 gram/liter air (D2) dan 1,5 gram/liter air (D3). Faktor kedua adalah dosis metil metsulfuron (E) yang terdiri dari: 0,05 kg / ha (E1), 0,075 kg / ha (E2) dan 0,1 kg / ha (E3). Dari kedua perlakuan tersebut dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali dan setiap satuan percobaan terdiri atas 2 petak sampel sehingga diperoleh jumlah sampel 12 x 3 x 2 = 72 unit. Data hasil pengamatan kemudian di analisis dengan sidik ragam (analysis of variance) pada jenjang nyata 5%, jika terdapat pengaruh nyata antar perlakuan maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi tidak nyata antara perlakuan dosis dolomit dan dosis herbisida metil metdulfuron terhadap efektifitas pengendalian gulma Stenochlaena palustris. Perlakuan beberapa dosis metil metsulfuron tanpa dolomit memberikan hasil yang sama baiknya terhadap tingkat keracunan gulma Stenochlaena palustris. Perlakuan penambahan dolomit menyebabkan penurunan daya meracun herbisida metil metsulfuron serta semakin tinggi tingkat penambahan dolomit semakin rendah pula daya racun herbisida metil metsulfuron terhadap gulma Stenochlaena palustris.