Julio, Alexander (2025) PENGARUH KETEBALAN MULSA JANJANG KOSONG DAN FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PRE NURSERY. Skripsi thesis, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
SKRIPSI FULLTEXT_21704.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
COVER SAMPAI INTISARI_21704.pdf
Download (410kB)
LEMBAR PENGESAHAN_21704.pdf
Download (56kB)
BAB 1_21704.pdf
Download (52kB)
BAB 2_21704.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (135kB)
BAB 3_21704.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (118kB)
BAB 4_21704.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (89kB)
BAB 5 KESIMPULAN_21704.pdf
Download (46kB)
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN_21704.pdf
Download (574kB)
FORMULIR TELAAH DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI JOM INSTIPER_21704.pdf
Download (109kB)
TURNITIN_21704.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (879kB)
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT_21704.pdf
Download (57kB)
jurnal_21704_sesudah semhas (4).pdf
Restricted to Repository staff only
Download (562kB)
Abstract
Pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tahap pre-nursery sangat menentukan keberhasilan budidaya di fase selanjutnya. Pengelolaan kelembaban dan penyediaan unsur hara menjadi kunci utama dalam mendukung pertumbuhan bibit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan mulsa janjang kosong dan frekuensi penyiraman serta interaksinya terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian dilakukan di Kebun Pendidikan dan Penelitian Institut Pertanian STIPER Yogyakarta pada Oktober 2024 menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial 4×3 yang terdiri atas empat taraf ketebalan mulsa (0 cm, 1 cm, 2 cm, dan 3 cm) dan tiga frekuensi penyiraman (dua kali sehari, satu hari sekali, dan dua hari sekali), serta empat ulangan, sehingga terdapat 48 unit percobaan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat segar dan kering tajuk serta akar, panjang dan volume akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang signifikan antara ketebalan mulsa dan frekuensi penyiraman terhadap semua parameter pertumbuhan bibit. Namun, ketebalan mulsa janjang kosong 2 cm memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan berat kering akar bibit. Frekuensi penyiraman tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap seluruh parameter yang diamati. Hal ini menunjukkan bahwa mulsa organik pada ketebalan tertentu mampu menciptakan kondisi media tanam yang lebih stabil bagi pertumbuhan akar, sementara kebutuhan air bibit telah tercukupi dalam seluruh perlakuan yang diberikan. Kesimpulannya, ketebalan mulsa 2 cm direkomendasikan untuk digunakan dalam pre-nursery guna mendorong pertumbuhan akar yang optimal, sedangkan penyiraman dapat disesuaikan dengan kelembaban media untuk efisiensi air.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | 21704; publikasi di agroforetech |
| Uncontrolled Keywords: | kelapa sawit, mulsa janjang kosong, penyiraman, pre-nursery, pertumbuhan akar |
| Subjects: | Fakultas Pertanian > Program Studi Agroteknologi |
| Divisions: | INSTIPER > Fakultas Pertanian > Program Studi Agroteknologi |
| Depositing User: | Alexander Julio |
| Date Deposited: | 25 Sep 2025 07:07 |
| Last Modified: | 25 Sep 2025 07:07 |
| URI: | https://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/3863 |
