Pemanfaatan pupuk anorganik secara berlebihan dapat merusak struktur media tanam. Pemanfaatan pupuk organik kandang ayam dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang ayam dan pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan bibit main nursery kelapa sawit. Penelitian dilakukan di KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta yang berlokasi di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta, sejak April hingga Juli 2025. Metode yang digunakan Adalah percobaan dengan rancangan faktorial dua factor yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah pupuk kandang ayam dengan empat dosis perlakuan, yakni 0, 50, 100, maupun 150 g/polybag. Faktor kedua adalah pupuk NPK dengan taraf dosis 0, 2,5, 5,0, maupun 7,5 g/polybag. Data yang terkumpul dianalisis melalui Analysis of Variance (ANOVA) pada tingkat sig 5% untuk menguji perbedaan perlakuan. Apabila ditemukan perbedaannya yang signifikan, yang selanjutnya dilakukan pengujian Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukan pupuk kandang ayam tidak menunjukan pengaruh pada sebagian besar indikator pertumbuhan bibit kelapa sawit, kecuali pada parameter panjang serta volume akar, dengan dosis terbaik 150 g/polybag. Sebaliknya, pupuk NPK terbukti memberikan dampak signifikan terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, bobot segar maupun kering tajuk, serta bobot segar dan kering akar, dengan dosis optimal 5 g/polybag. Interaksi nyata antara kedua perlakuan hanya terjadi pada parameter volume akar, dengan kombinasi perlakuan terbaik adalah pemberian pupuk NPK pada dosis 5 g/polybag dan pupuk kandang ayam 150 g/polybag, pemberian pupuk NPK berperan dominan dalam pertumbuhan bibit main nursery, sedangkan pengaruh pupuk kandang ayam secara umum tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan bibit kecuali, pada pertumbuhan akar.