Pembuatan pewarna alami merupakan salah satu upaya untuk memperoleh warna-warna baru yang lebih eksklusif dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Cangkang kelapa sawit sebagai pewarna alami karena mengadung pewarna yaitu senyawa flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh jenis kain dan jenis fiksator tehadap karakteristik pewarna alami dari cangkang kelapa sawit dan mengetahui jenis kain dan jenis fiksator yang menghasilkan pewarnaan yang paling disukai dari pewarna alami cangkang kelapa sawit. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan rancangan percobaan yaitu Rancangan Blok Lengkap (RBL) dua faktor, faktor pertama yaitu jenis kain dengan 3 taraf (katun, sutra, kain linen) dan faktor kedua yaitu variasi jenis fiksator dengan 3 taraf (tawas, tunjung, kapur tohor) dengan dua kali pengulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kain berpengaruh terhadap total perbedaan warna, kecenderungan warna (L), kecenderungan warna merah-hijau (a*), kecenderungan warna kuning-biru (b*), dan organoleptik kesukaan warna. Jenis fiksator berpengaruh terhadap total perbedaan warna, kecenderungan warna (L), kecenderungan warna merah-hijau (a*), kecenderungan warna kuning-biru (b*), namun tidak berpengaruh pada organoleptik kesukaan warna. Kain sutra dan fiksator tawas menghasilkan pewarnaan yang paling disukai dengan nilai rata-rata organoleptik 5,55 (agak suka).