Permasalahan dalam pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit salah satunya adalah pemilihan jenis nozzle pada knapsack sprayer yang memengaruhi efektivitas penyemprotan, efisiensi tenaga kerja, serta biaya operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dua jenis nozzle, yaitu black cone dan adjustable yellow cone terhadap kalibrasi alat semprot, kondisi gulma dominan, prestasi kerja tenaga semprot, dan biaya operasional pada pekerjaan semprot piringan. Metode penelitian dilakukan secara langsung di lapangan dengan menggunakan rancangan percobaan dua perlakuan dan lima ulangan, serta analisis data melalui uji t dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma dominan di lokasi penelitian adalah Axonopus compressus dengan Nisbah Jumlah Dominasi (NJD) sebesar 32,70%. Nozzle adjustable yellow cone lebih cepat memunculkan perubahan fisik gulma, ditandai dengan perubahan signifikan pada 14 hari setelah aplikasi. Sebaliknya, nozzle black cone menghasilkan volume semprot lebih rendah (60,46 L/Ha), namun meningkatkan prestasi kerja tenaga semprot serta menekan biaya operasional. Hasil ini menunjukkan bahwa nozzle black cone lebih efisien dari sisi prestasi kerja dan biaya, sementara nozzle adjustable yellow cone lebih efektif dalam mempercepat pengendalian gulma. Penelitian ini bermanfaat sebagai acuan pemilihan jenis nozzle yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan menekan biaya tanpa mengurangi efektivitas pengendalian gulma pada perkebunan kelapa sawit.