Kelapa sawit merupakan komoditas utama yang berperan penting dalam industri minyak nabati dunia dan memiliki prospek besar dalam pengembangan sektor perkebunan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan tandan buah segar (TBS) terhadap kehilangan minyak pada air kondensat di stasiun sterilizer serta jumlah brondolan yang terikut pada janjang kosong (USB). Metode penelitian dilakukan melalui pengamatan langsung di Pabrik Kelapa Sawit PT. PSAM, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, selama satu bulan, dengan tahap kegiatan meliputi grading kualitas TBS, proses perebusan menggunakan sistem double peak, pengambilan sampel air kondensat dan janjang kosong, serta analisis laboratorium terhadap kadar minyak menggunakan pelarut nhexane. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kehilangan minyak pada air kondensat sebesar 0,5163%, sedangkan kehilangan minyak pada janjang kosong sebesar 2,5723%, keduanya masih berada di bawah batas standar perusahaan. Dengan demikian, tingkat kematangan TBS dan pengaturan proses perebusan berpengaruh terhadap efisiensi pengolahan minyak sawit serta dapat menjadi acuan untuk menekan oil losses pada proses sterilisasi.